Konon kurma muda memiliki khasiat menyembuhkan infertilitas. Itu yang saya tahu dari beberapa kerabat dan teman.
Saya ingat, pernah mendapatkan oleh-oleh dari tante saya sepulang dari umroh tahun lalu. Waktu itu, tante memberi saya putik kurma yang dipetik langsung dari pohonnya di Madinnah. Satu ikat batang putik kurma, untuk satu takaran jus, diminum menjelang masa ovulasi, selama seminggu.
Waktu itu, masa ovulasi saya sudah lewat, jadi saya simpan sementara di freezer. Dan saya konsumsi di saat masa menjelang ovulasi bulan berikutnya. Di siklus tersebut, ternyata menstruasi saya terlambat 5 hari, dan di hari ke-5 itu saya merasakan sendiri efek samping kurma muda di badan saya.
Menstruasi yang normalnya berlangsung 4-5 hari, dengan jumlah darah haid normal, kali itu menstruasi berlangsung hingga 7 hari, dengan jumlah darah haid jauh lebih banyak daripada biasanya. Walaupun tidak mengalami nyeri haid berlebihan, tapi siklus kali itu membuat saya cukup mengalami gejala anemia.
Kali ini, saya berniat untuk mencoba mengkonsumsi kurma muda kembali.
Akhirnya setelah perlengkapan sudah siap, saya membeli 1 pack kurma muda di toko Altara, Royal Plaza Surabaya. Saya membawa cooler bag dengan ice gel beku.
Setelah melakukan transaksi di kasir, baru kemudian kurma muda dikeluarkan dari freezer, langsung masuk cooler bag saya. 1 pack kurma muda di bandrol dengan harga Rp. 265.000,-.
Foto ini saya ambil di rumah, dimana beberapa kurma sudah mengalami perubahan warna. Saat baru keluar dari freezer toko, warnanya lebih terang. Walaupun dari toko saya langsung pulang kerumah dan memasukkannya ke freezer, tapi warnanya sudah berubah.
Dan selanjutnya, saya dan suami mulai mengkomsumsi setiap hari selama masa menjelang ovulasi.